Senin, 04 Juni 2018

Bagian Desa Lake Yang Terpisah itu Bernama Luwe

Luwe adalah salah satu RT Long lake yang lokasinya terpisah, untuk sampai ke Luwe  harus berjalan kaki melewati sungai, tebing, bukit dan hutan dengan waktu tempuh 3 jam berjalan kaki, betapa berat perjalanan masyarakat di Luwe RT 05 ataupun sebaliknya masyarakat yang tinggal di lake apabila mereka harus bepergian untuk memenuhi kebutuhan pokok, menjenguk saudara sakit ataupun keperluan penting lainnya. 

Sesampai di luwe kami tidak mendapati Ketua RT 05 (Laing Apui) karena beliau ada di tanjung nanga, banyak dari masyarakat luwe yang menaruh kecurigaan terhadap kami mereka berkerumun di salah satu rumah untung nya kami membawa beberapa pemuda long lake, salah satu dari tim kami Mas Yus menghampiri mereka dan menjelaskan tentang siapa kami kepada masyarakat luwe akhirnya kami di bawa ke salah satu rumah warga yaitu rumah bapak Lawai, Ketakutan masyarakat di beberapa tempat di daerah Ulu seperti Long Lake, Long Jalan maupun Luwe bukan tanpa dasar, ketakutan ini di picu berita hoax di ponsel tentang penculikan anak, video bagaimana seorang anak di bedah kemudian di ambil organ tubuhnya menjadi satu isu yang mengerikan bagi mereka, video tersebut dikaitkan dengan penculikan sehingga anak-anak dan para orang tua menjadi cemas, sampai-sampai isu tersebut berdampak buruk kepada penjual baju dan perabot keliling mereka disangkakan sebagai bagian dari komplotan penculik anak oleh sebab itu bila mereka memasuki satu desa mereka harus minta ijin dari kepala desa terlebih dahulu. 
 
Luwe sejauh yang saya lihat kaya akan tanaman, sepanjang yang saya lihat tanaman sayur ataupun buah tumbuh dimana-mana, karena tanah yang subur ini ladang-ladang mereka tidak begitu jauh dengan rumah-rumah, untuk berburupun menurut pak Lawai tidak perlu jauh-jauh dan ikan di sungai luwe masih melimpah. Rumah di luwe berjejer dalam satu baris saja tidak saling berhadapan, di depan rumah mereka hanya ada ladang, lapangan bola serta gereja, tanaman yang sekarang tumbuh beragam motivatornya adalah pak harno (bapak gembala) yang berasal dari Banjarmasin, pak harno lah yang banyak menanam tanaman di desa luwe bila hasilnya melimpah biasanya pak gembala membawa hasil panen ke tanjung nanga dibagikan kepada saudara disana. Total rumah di luwe berjumlah 17 Rumah dengan 1 Gereja sayangnya ketika ditanya berapa jumlah KK nya mereka yang hadir disini tidak bisa menjawab. Dengan tempat yang terisolasi jauh dari mana-mana luwe seperti desa yang tersembunyi tidak ada yang dapat mereka harapkan dari orang lain, tidak ada yang berkunjung ke luwe kecuali saudara mereka yang ada di pika ataupun lake.
logoblog

Tidak ada komentar: