Sabtu, 28 September 2019

Musim Buah di Desa Long Jalan

Agustus 2019 ada yang berbeda dari Desa Long Jalan, tanaman yang biasanya di dominasi warna hijau kini tidak lagi, tanaman buah sedang menunjukkan keperkasaannya, nampak dari kejahuan warni warni namun di dominasi oleh warna merah, selain warna merah beberapa pohon memekarkan buahnya dengan warna kuning, hitam, coklat, merah muda, hijau kekuningan dan ungu. Masyarakat di desa long jalan di manjakan dengan buah yang melimpah, buah masak tidak hanya di desa namun di pinggir sungai maupun di dalam hutan buah telahpun mulai masak. Seperti apa yang telah terprediksi pada april 2019 dimana bunga-bunga bermekaran hampir disepanjang desa dan hutan, kini bunga bunga tersebut telah berubah menjadi buah yang siap untuk disantap, salah satunya adalah buah durian. Durian biasa disebut dengan doco punya beragam rasa, ada yang manis, ada yang sedikit pahit ada juga yang pahit, selain doco model durian lain yang sekarang ini sedang musim adalah picang (durian berkulit merah), tungen (durian kecil berduri panjang), tevelak (durian berdaging merah), madui (durian yang agak besar berduri panjang), paken (durian yang kulitnya kuning, durinya tidak terlalu tajam), 

Selain durian, buah lain yang dapat di identifikasi saat ini ikut berbuah adalah rambutan. Buah rambutan merupakan tanaman yang paling banyak tumbuh dan masak, wajar bila sekarang ini desa long jalan diumpamakan seperti kampung merah karena hampir 90 persen masyarakat menanam buah rambutan dan warna merah menghias di sejauh mata memandang, buah rambutan tumbuh baik di pinggir-pinggir sungai, di dalam hutan dan di sekitar pemukiman, buah tersebut memiliki beragam bentuk: ada yang berambut, ada yang tidak berambut ada pula yang bulat tidak berambut namun punya rasa yang khas seperti buah rambutan pada umum nya, rata-rata buah nya ketika dimakan daging dengan biji tidak dapat dipisahkan ada rasa asam dan manis, satu jenis rambutan yang daging dan bijinya bisa terlepas ketika dimakan merupakan buah yang bukan berasal dari desa long jalan, melainkan hasil tanam bibit dari malinau, rambutan jenis ini disebut dengan rambutan koyakan, buah ini sudah banyak masyarakat yang menanamnya. Bila disebutkan berikut nama-nama rambutan yang sekarang bisa kita nikmati: Lengeca (rambutan besar berambut panjang tumbuh di hutan), Lemati (rambutan biasa), Fait (rambutan kecil, bulat tidak berbulu tumbuh di hutan), Molang (rambutan kecil berbulu pendek), Abung (rambutan bulu pendek, berwarna hitam), Koyakan (rambutan yang daging terlepas dari biji), Bovah (rambutan berbulu pendek), Lebutu (rambutan berbetuk seperti leci tidak berbulu). Tidak hanya durian dan rambutan saja yang sekarang ini musim, buah-buah unik pun bermunculan di long jalan sebut saja buah blenyu (binjai seperti mangga, berdaging putih), torai (kapul berdaging putih), klepren (kapul berdaging orange), boloh (sejenis manggis namun kecil), mecalin (seperti mata kucing), buno (manggis besar), kunyih (kulit pink atau merah muda untuk rujakan daging dibuang), klengku (buah kecil berbiji banyak, rasanya seperti pisang hutan), plah hutan (berdaging orange tumbuh di hutan), plah biasa (berdaging putih), ka’ang (cimpedak).
logoblog

Tidak ada komentar: