Hari ini Desa Long Lake mendapat kunjungan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Kesehatan, hari ini mereka akan mengadakan pertemuan di Balai Adat bersama masyarakat Long Lake. Pak Wika (Dinas ketahanan pangan) menjelaskan tedapat 10 Desa yang mengalami Stunting dan Desa Long Lake masuk dalam 10 Desa yang mengalami Stunting. Stunting adalah Kondisi gagal tumbuh akibat asupan gizi rendah, pak wika menambahkan stunting adalah keadaan tinggi badan tidak sebanding atau tidak sama dengan usianya. Indikator Stunting sendiri ada 3 yaitu: 1. Jumlah Balita Stunting 2. Prosentase Stunting 3. Tingkat Kemiskinan. Data ini berdasarkan data dari BPS, Dinas Kesehatan dan Kementrian kesehatan dengan indicator jumlah balita pendek + sangat pendek sekitar 27%.
Di Puskesmas Loreh menyebutkan terdapat 83 balita dari Desa Long Lake dari jumlah tersebut 9 Balita mengalami stunting. Dampak dari stunting antara lain: Mudah Sakit, Produktifitas rendah, resiko terkena penyakit lebih besar, peluang pekerjaan menyempit dan juga postur tubuh tidak normal ketika dewasa. Oleh sebab itu perlu adanya tindak lanjut dan kerjasama antara Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kesehatan dan juga Dinas Pekerjaan Umum dengan satu program perbaikan gizi, program tersebut dinamakan Program Optimalisasi Pemanfaatan Lahan di pekarangan dengan tanaman-tanaman bergizi dan pengaturan pola hidup yang sehat, sementara dari Kementrian Pertanian mempunyai program Kawasan Tanaman Lestari, Untuk melaksanakan program tersebut syaratnya adalah Pembentukan Kelompok Wanita Tani, hari ini Pak Ipu Baya (Kepala Desa) langsung rapat dengan ibu ibu yang ada di long lake untuk membentuk kelompok sesuai dengan arahan Dinas Ketahanan Pangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar