Salah seorang masyarakat Desa Batoq Kelo mengadakan acara syukuran menyambut kelahiran satu dari anggota keluarganya, acara ini merupakan acara adat asli dari Kalimantan Tengah Dayak Udanum tarian nya bernama Tarian Masau. Tarian masau dilakukan untuk acara acara yang menurut lembaga adat penting seperti penyambutan tamu, syukuran, dan pesta pesta besar lain nya dimana dalam proses ini masyarakat mendidirikan satu tiang dengan tinggi kurang lebih 4,5 meter tiang tersebut di balut dengan kain didepan halaman rumah dan mereka menari bersama sama.
Ketika malam tiba alunan musik karungut dimainkan kemudian mereka berbaur membentuk lingkaran berputar mengelilingi tiang sambil menari mengikuti irama musik karungut, sayapun ikut hanyut dalam tarian tersebut dan mencoba bergabung dengan mereka, gerak kaki mundur maju ke belakang, tetapi yang menjadi sorotan saya adalah ketika menari mereka ada yang dalam kondisi mabuk, ketika menari sesekali ada yang meminum segelas tuak, ketika saya tanya kepada salah seorang warga kenapa harus dengan mabuk mereka menari? Jawaban nya adalah itu sudah tradisi dan supaya mereka sanggup menari sampai pagi padahal kalau menurut saya tanpa minum minuman tarian itu terlihat sempurna anak anak bisa bergabung dan menari bersama.
Berbeda dengan Tarian Masau untuk penyambutan tamu di lamin adat dimana tarian masau ini ditarikan dengan lebih apik, tidak ada unsur mabuk mereka menari menggunakan pakaian kas adat dayak udanum. Desa Batoq Kelo meskipun berwilayah di kalimantan Timur tapi dalam sejarahnya mereka berasal dari Kalimantan Tengah, mereka tidak akan melupakan dan meninggalkan tradisi nenek moyang mereka dan terus akan memeliharanya sebagai jati diri dari Desa bernama Batoq Kelo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar