Bersama warga Batoq Kelo ikut kegiatan nugal, Nugal merupakan salah tradisi masyarakat di Mahakam ulu untuk menanam padi. Hari ini cuaca sedang tidak bagus hujan turun dari pagi sampai siang hari, ketika bertanya ke beberapa warga bagaimana bila hujan tidak kunjung reda mereka mengatakan Nugal tetap akan diberlangsungkan hari itu juga
Setelah hujan reda pukul 13.00 kami berangkat bersama sama menuju ke ladang pak daung dengan menaiki perahu ketinting dengan waktu kurang lebih 20 menit, setiba di ladang ibu ibu mendekati terpal untuk mengambil butir butir padi yang akan di tebar di ladang, bapak bapak dengan kayu pencucuk tanah berbaris di depan membuat baris kemudian membuat lobang sesuai formasi, Ibu ibu, kanak kanak dan sebagian bapak bapak yang tidak membawa kayu pencucuk tanah bisa ikut ambil bagian menebar biji biji padi, untuk ladang pak daung sendiri berlokasi di dekat sungai Mahakam Ulu, proses pembuatan ladang untuk Nugal dari semak belukar, pembakaran sampai terbentuk ladang membutuhkan waktu kurang lebih 3 bulan, ladang tersebut nantinya di tanami tanaman sesuai keinginan yang punya ladang, untuk ladang pak daung misalnya benih bibit yang di tabur ada 3 jenis yaitu: Padi Halus, Padi Besar dan Ketan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar