Rabu, 10 April 2019

It Pufek Ku'ung



Ciptaan : Yuji WARSI


 Am                    C
Na na na na na na na na na
 G                       Am
Na na na na na na na na na na na na
 Am                  C
La la la la la la la la la
 G                     Am
La la la la la la la la la la la

 Am                     C
Ungeku tening ungeku pung jan
 G                       Am                                                                                
Lain lakum rin memiang owang
 Am                            C
Batuh batuh purah kayuh pelakan
 G                                Am
Baco’ baco’ pe’kung narik mangkih mengkihih


Reff:
 C                      G
Teikou teikou kefik rin
 Em                 Am
It pufek tero ku’ung
 C                      G
Teikou teikou kefik rin
 Em                                 Am
It pufek tero alirin mpe lo’o

 Am                          C
Baco’ baco’ tengoh hen lakin baco’
 G                                   Am
Mengayap-ngayap deh nyangkun
 Am                            C
Nggenom an tareh an unge ireh
 G                      C
Baco’ baco’ beteluh cekulim an kayuh
logoblog

Selasa, 09 April 2019

Mengusa Atau Mencari Gaharu Ala Suku Punan

Saat ini hampir sebagian masyarakat di desa long jalan pergi ke hutan untuk mengusa. Menguasa merupakan nama lain dari "Mencari Gaharu" bagi suku punan. Ada beberapa rombongan yang pergi mengusa, dalam satu rombongan terdiri dari 4-7 orang masyarakat Long Jalan. Ada tradisi pada Suku Punan setelah musim panen selesai (bulan januari - februari) maka pada bulan selanjutnya yaitu bulan maret sebagian besar masyarakat masuk hutan, rombongan tersebut berangkat kehutan secara bertahap ada yang berangkat pada awal bulan, ada pula yang berangkat di pertengahan bulan, untuk kepastian kepulangan tidak tentu cepat lambatnya orang mengusa tergantung dari beberapa factor yaitu: Hasil gaharu, pasokan makanan dan ketersediaan sumber cadangan makanan di alam. Bila dalam satu rombongan cepat menemukan gaharu sesuai yang diharapkan  maka mereka bisa cepat pulang namun bila tidak mereka akan bertahan di dalam hutan sampai pasokan makanan yang mereka bawa habis, terkadang mereka memanfaatkan sumber cadangan makanan lain seperti binatang buruan, ikan dan buah-buahan yang ada di dalam hutan. 


Mengusa dapat dilakukan dengan dua cara: yang pertama mengusa dengan modal sendiri dan yang kedua mengusa dengan modal diberikan oleh pihak ke dua. Rata-rata masyarakat long jalan mengusa dengan modal sendiri dimana modal nya terbatas dan waktu untuk mengusa di hutan kurang lebih satu bulan sementara mengusa yang dibantu pihak kedua biasanya adalah mereka yang memang berprofesi untuk mencari gaharu dari persiapan berangkat sampai kepulangan biaya disiapkan pihak ke dua
logoblog

Sabtu, 06 April 2019

Musim Bunga di Sub Das Malinau Hulu

Perjalanan ke Hulu Sungai Malinau pertengahan bulan Maret ini ada yang sedikit berbeda, kanan kiri di sepanjang pinggiran sungai malinau terlihat beberapa jenis bunga bermekaran, dari sekian banyak bunga ada dua jenis bunga yang paling menyolok dan sangat kontras dengan paduan warna hutan yang hari-harinya dihiasi dengan warna hijau, bunga tersebut mekar dari tumbuhan yang bernama “Pohon Laran” dan “Pohon Deri’it”, pohon yang paling membuat takjub adalah pohon laran, pohon ini sebelum musim bunga tiba terlihat seperti pohon biasa tanpa punya nilai istimewa, pohon ini tumbuh subur di samping kiri dan kanan sungai malinau, akarnya kuat mencekram batu maupun tanah, kali ini pohon laran menampakkan keindahan nya bunga laran mekar beraneka rupa ada warna yang kuning adapula yang berwarna orange, sampai-sampai daun hijau yang ada dipohon tertutupi oleh lebatnya bunga, pinggirian sungai yang biasanya dihiasi warna hijau kini berubah dengan variasi warna kuning orange, di balik keindahan bunga laran tersimpan ulat-ulat kecil pada batang-batangnya, apabila kita tidak memperhatikan secara seksama kitapun tidak akan menyangkanya karena warna ulat tersebut serupa dengan warna bunga laran yaitu kuning dan juga orange, bila bunga tersebut jatuh ke sungai maka-maka ulat-ulat ini akan diserbu oleh ikan ikan kecil yang sudah menunggu dibawah pohon.

Selain bunga laran salah satu jenis pohon yang memekarkan kembangnya adalah pohon deri’it berbeda dengan pohon laran dimana pohon deri’it kembangnya berwarna putih keabu-abuan dan pohon ini tumbuh menjulang dengan batang yang kokoh, yang menarik adalah setiap bunga-bunga dari pohon deri’it gugur ke sungai ikan-ikan berhambur berlomba memakan nya. Selain bunga laran dan bunga deri’it bunga lain yang juga mekar adalah bunga pangen, bunga meranti dan beberapa bunga dari jenis tanaman lain, banyak nya bunga yang bermekaran menyebabkan lebah-lebah madu berpesta, ini bisa terlihat dari banyak nya lebah-lebah yang berterbangan di sekitar desa dan beberapa pohon banggeris kini menjadi rumah-rumah lebah, dari beberapa pohon banggeris yang terlihat di pinggirian sungai, 8 sarang lebah berada di antara sungai ketaman dan sungai ja’a, 3 sarang lebah dari sungai ja’a sampai desa long jalan, 6 sarang lebah dari desa long jalan sampai desa long lake, 5 sarang lebah dari desa long lake sampai desa nahakramu, dan semua sarang lebah berada di pohon banggeris, bila bunga-bunga yang bermekaran berubah menjadi buah maka dalam kurun waktu 3 bulan hampir sebagian buah di hutan akan masak, dengan pakan yang melimpah kebahagiaan tidak hanya terjadi pada ikan dan juga binatang di hutan namun bagi masyarakat di Sub Das Malinau Hulu yang di tunggu adalah ketika musim babi tiba dimana yaitu ketika buah-buah yang telah masak jatuh ke bumi

logoblog