Bulan ini masyarakat long lake sedang berduka, salah seorang tokoh yang di tetuakan pak Kirut Kre meninggal dunia karena penyakit yang telah beliau derita cukup lama, pak kirut kre meninggal di tanjung nanga di usia 77 tahun karena posisi jenazah di tanjung nanga maka jenazah harus dibawa kembali ke long lake dengan menggunakan jalur sungai.

Begitu susah memang komunikasi di long lake karena jaringan tidak ada, kala itu semasa masih sakit pak kirut kre terpaksa di pindahkan dari long lake ke langap, beliau dirawat oleh anaknya yang di langap sementara istri dan keluarga yang lain sebagian bertahan di long lake, dipindahkan ke langap bukan tanpa alasan tujuan nya adalah agar dekat dengan pelayanan kesehatan, dan ketika terdengar kabar pak kirut kre meninggal dunia, justru yang pertama mendapatkan kabar adalah saudara-sauadara yang berada di luar long lake, untuk menginformasikan ke long lake maka kabar tersebut harus di sampaikan ke saudara yang di long jalan untuk kemudian dengan menggunakan perahu dikabarkan orang long jalan mengabarkan kepada desa long lake.
Kami bersama rombongan jenazah berada dalam satu perahu menuju ke tempat pemakaman, tempat pemakaman yang dibangun oleh masyarakat long lake terlihat ala kadarnya dan tidak terawat dengan baik, berjarak 300 meter dari sungai malinau dan dikelilingi pohon-pohon, untuk sampai ketempat tersebut diperlukan pembukaan jalan baru karena lama tidak dikunjungi, di pemakaman tersebut terdapat kurang lebih 5 kuburan lama, dalam ritual adat long lake ketika meninggal benda-benda kesayangan ikut serta dibawa, semasa hidup bapak kirut kre hobi berburu oleh sebab itu tombak yang sering ia pakai ikut juga di bawa serta, selain tombak benda yang hari ini ikut dimakamkan adalah tempayan, baju dan bantal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar