Beberapa masyarakat nahakramu sebagian besar menggantungkan hidupnya pada mata pencaharian ikan sungai, untuk mendapatkan jumlah ikan yang banyak mereka rela menginap berhari-hari pergi ke hulu untuk mencari ikan dari sepanjang sungai malinau – manoreh sampai ke hulu desa long jalan yaitu sekitar sungai arah, sungai jalan dan juga sungai ingken, menutur kata salah seorang masyarakat nahakramu untuk sampai ke daerah hulu, mereka harus mempersiapkan BBM kurang lebih 10 Liter dengan harga per liternya Rp 15.000 selain itu bekal yang harus mereka persiapkan adalah Kopi, Gula, Garam, Beras, Priuk, Terpal, Alat menyelam, Pukat, Jala, Parang dan beberapa perlengkapan lain nya, apabila di kalkulasi minimal mereka harus mengelurkan modal kurang lebih Rp 300.000 tergantung jarak jauh dan dekatnya. Untuk menampung seluruh hasil tangkapan biasanya mereka membawa box box besar ber isi es batu untuk mengawetkan ikan, Adapun ikan yang sering mereka cari adalah: Ikan Pelian, Ikan Baung, Ikan Alap dan Ikan Purut.
Sampai saat ini belum ada usaha dari desa Naha Kramo untuk mengembangkan budi daya perikanan, mereka masih bergantung pada ikan sungai yang relative mudah di dapat pada daerah tertentu, bila ekpansi ikan sungai terus dilakukan maka yang terjadi adalah kelangkaan pada jenis ikan tertentu seperti ikan pelian.