Bila di jawa ikan batu hanya menyisakan ikan sapu-sapu tetapi untuk di daerah long jalan DAS Malinau Selatan Hulu terdapat beragam jenis ikan batu, ikan tersebut antara lain: Dekot kelubit, Abanci, Ulom, Tiung, Tiung Rap, Dekot Kiam, Dekot Puy, Tincan dan Purut. Ikan pada gambar disamping bernama ikan Dekot Kelubit, Dinamakan ikan batu karena ikan-ikan ini sering terlihat di batu ataupun menempel di kayu. Ikan ini rata-rata mempunyai ukuran yang kecil kecuali untuk jenis ikan Abanci bisa sedua jari dan ikan purut bisa setelapak tangan, keunikan dari ikan batu adalah mulutnya ada dibawah dan ikan batu bisa di sebut dokter sungai, ikan inilah yang hari-harinya membersihkan batu-batu dan kayu di dalam sungai agar tidak licin, mereka memakan lumut lumut dan kotoran yang menempel, ikan ini tidak bisa tinggal di air yang kotor, berbanggalah bagi masyarakat yang ada di hulu bahwa ternyata jenis ikan ini masih banyak dan menjadi tolak ukur tingkat kesehatan air disana.
Sabtu, 08 September 2018
Jumat, 07 September 2018
Ikan Sungai Kebanggaan Masyarakat Suku Punan
Ikan kebanggaan masyarakat punan yang hidup di Sub DAS Malinau Hulu adalah Ikan Pelian, ikan ini merupakan salah satu jenis ikan yang paling banyak digemari oleh masyarakat, disamping punya tekstur daging yang lembut ikan ini juga punya ukuran besar bila telah dewasa, bobotnya bisa mencapai lebih dari 5 kg, ikan pelian punya keunikan dalam bertahan hidup ketika masih kecil sampai sebesar telapak tangan rata-rata hidup di sungai-sungai kecil dan ketika menginjak remaja mereka berpindah ke sungai besar contohnya berpindah ke sungai malinau. Ikan pelian lebih suka tinggal di tempat deras dan hidup di batu-batu besar, makanan alami nya adalah buah buahan yang tumbuh di sekitar sungai, kulit kayu yang mengandung minyak serta ikan-ikan kecil. Ikan pelian masih satu family dengan ikan mas, bila ikan mas mempunyai bentuk badan yang melebar sementara ikan pelian mempunyai bentuk badan yang memanjang bukan tanpa alasan badan yang memanjang tersebut berguna untuk mempermudah gerakan nya karena ikan ini lebih suka tinggal ditempat tempat air yang deras. Untuk saat ini ikan pelian di daerah hilir sudah langka dan perlu keperdulian dari masyarakat untuk menjaga agar ikan ini tetap ada dan tidak punah.
Rabu, 05 September 2018
Bila Sakit Di Hulu Kemana Mencari Obat
Hari ini kaki saya bengkak, hari ini saya hanya bisa duduk terdiam dan membayangkan bila masyarakat long lake mengalami sakit seperti saya, apa yang mereka lakukan, ternyata sakit dengan kondisi jauh dari toko obat, jauh dari puskesmas sangatlah menderita. Mereka hanya berharap adanya mukjizat dari tuhan dan menggunakan tanaman-tanaman obat yang ada di sekililng rumah mereka untuk dapat sembuh, terkadang tanaman obat yang mereka gunakan kurang begitu membantu karena kasiatnya terbatas, Jadi bila masyarakat long lake sakit alternatifnya harus turun ke desa metut, tanjung nanga, seturan maupun malinau, dari 4 daerah tersebut yang paling dekat dengan desa long lake adalah desa metut dengan lama perjalanan kurang lebih 4 jam melewati jalur sungai, untuk melewati jalur sungai tersebut hanya bisa di lakukan pada pagi sampai sore hari, bila dipaksakan malam hari dengan penerangan seadanya resiko yang paling fatal adalah perahu menabrak batu karena juru batu tidak bisa leluasa membaca peta air seperti pada keadaan siang hari. Sampai saat ini memang di desa long lake belum ada perawat harapan besarnya untuk kedepan nya sudah dapat di tempatkan satu perawat yang bertugas di long lake karena salah satu program dari kepala desa sekarang adalah membangun rumah postu yang nantinya bisa jadi tempat tinggal sang perawat.
Langganan:
Postingan (Atom)